Marine Campaign 2025 HIMITEKA IPB:

Kolaborasi Mahasiswa & Warga Tanam 1000 Mangrove di Bekasi

Awal kegiatan ditandai dengan simbolis penyerahan bibit mangrove—tanda kolaborasi antara warga dan mahasiswa HIMITEKA IPB untuk jaga pesisir bersama.

By Andre Razaq

July 30, 2025

Desa Pantai Mekar, Bekasi (19–20 April 2025) – Semangat hijau menggema dari pesisir utara Jawa Barat. HIMITEKA IPB University kembali hadir melalui Marine Campaign 2025, program aksi lingkungan yang menggabungkan kerja nyata dan edukasi ekologis. Di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, puluhan mahasiswa, warga lokal, dan mitra kolaborator bersatu untuk satu tujuan: merawat bumi dari garis pantai.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat melahirkan aksi konkret. Selama dua hari, kampanye ini menyentuh tiga aspek penting: penanaman mangrove sebagai benteng alam, pembersihan sampah pesisir sebagai bentuk tanggung jawab sosial, dan edukasi interaktif sebagai investasi jangka panjang untuk kesadaran lingkungan.

Tak hanya menanam dan membersihkan, Marine Campaign 2025 juga mendorong warga agar memiliki kepedulian lebih besar terhadap kawasan pesisir mereka. Ketua Pelaksana, Nicola Valentino, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya simbolis, tapi bagian dari gerakan berkelanjutan. “Menanam mangrove bukan akhir, tapi awal dari tanggung jawab bersama,” ujarnya penuh semangat.

Panitia menyerahkan plakat kepada mitra dan perangkat desa sebagai bentuk penghargaan atas dukungan dan sinergi selama kegiatan.

Sesi interaktif yang membahas pentingnya mangrove dan ancaman perubahan iklim. Edukasi yang menyatu dengan aksi.

Aksi Nyata: 1000 Mangrove dan Pesisir yang Lebih Bersih

Hari pertama dibuka dengan kegiatan utama yang mencerminkan semangat lingkungan hidup: penanaman 1000 bibit mangrove dan aksi bersih-bersih kawasan pesisir. Ratusan peserta menyebar di sepanjang garis pantai, menyingsingkan lengan baju, dan turun langsung ke lapangan.

Penanaman mangrove dilakukan di titik-titik rawan abrasi yang selama ini tergerus gelombang. Pohon-pohon muda ditanam secara sistematis dengan arahan tim teknis HIMITEKA IPB. Bibit tersebut dipastikan berasal dari jenis mangrove lokal agar lebih mudah beradaptasi dan memberikan manfaat ekologis maksimal.

Selain itu, peserta juga membersihkan sampah plastik, logam, dan limbah rumah tangga yang mengotori pantai. Kegiatan ini menjadi refleksi bahwa menjaga kebersihan laut dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan bersama. Kehadiran warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, menjadi bukti bahwa kesadaran lingkungan bisa tumbuh di tengah komunitas.

Peserta membersihkan pantai dari plastik dan sampah rumah tangga. Bukti kepedulian terhadap kebersihan laut dimulai dari langkah kecil bersama.

Ratusan bibit mangrove ditanam langsung oleh peserta di titik-titik rawan abrasi. Dengan semangat gotong royong, mahasiswa dan warga menyatu dalam lumpur, membentuk sabuk hijau penahan gelombang sekaligus rumah baru bagi ekosistem pesisir.

Edukasi Interaktif: Belajar Lewat Aksi

Di hari kedua, suasana berubah menjadi lebih santai namun tetap bermakna. Sebuah workshop edukatif tentang pentingnya ekosistem mangrove digelar dengan metode interaktif. Narasumber dari akademisi dan aktivis lingkungan menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap pesisir dan cara mangrove berperan sebagai solusi alami.

Peserta diajak berdiskusi aktif dan mengikuti simulasi yang menyenangkan, menjadikan sesi edukasi ini bukan sekadar mendengarkan, tetapi benar-benar memahami. Topik yang dibahas menyentuh langsung realita masyarakat, mulai dari pengelolaan limbah rumah tangga, ancaman abrasi, hingga peluang ekonomi dari ekowisata berbasis mangrove.

Sesi diakhiri dengan seremoni penanaman simbolis. Bibit terakhir ditanam bersama oleh perwakilan mahasiswa, perangkat desa, dan mitra kolaborator. Penyerahan bibit secara simbolik menandai komitmen berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat.

Mendorong SDGs dan Aksi Nyata

Marine Campaign 2025 membuktikan bahwa kepedulian lingkungan tak harus dimulai dari hal besar. Dengan niat, kolaborasi, dan aksi kecil yang konsisten, perubahan bisa diwujudkan. HIMITEKA IPB berhasil menginspirasi lewat gerakan yang tidak hanya berdampak ekologis, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.

Kegiatan ini turut mendukung SDGs poin 13 dan 14, serta strategi nasional pengurangan emisi, menjadikannya contoh nyata kampanye lingkungan yang inklusif dan berkelanjutan.

Seorang pria menyerahkan bibit mangrove secara simbolis kepada relawan mahasiswa yang tersenyum lebar dari atas perahu kecil di tepian air.

Setelah seharian menanam dan membersihkan pesisir, peserta beristirahat di atas perahu karet sambil tersenyum lebar. Foto ini menangkap sisi lain dari kegiatan: semangat tim yang tumbuh seiring kerja keras dan kebersamaan.