Pelatihan Selam

HIMITEKA-IPB di Pulau Pramuka

Kelompok peserta pelatihan terlihat tersenyum bahagia setelah sesi penyelaman di laut. Mereka berkumpul di permukaan air, menunjukkan ekspresi senang dan semangat kebersamaan.

By Andre Razaq

August 7, 2025

Bogor dan Pulau Pramuka, 19 Juni – 29 Juni 2025  – Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan sekitar 70% wilayahnya merupakan laut. Fakta geografis ini secara langsung menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.

Namun demikian, potensi ini belum sepenuhnya tergarap dengan baik. Banyak wilayah laut Indonesia yang belum tersentuh oleh riset ilmiah maupun eksplorasi berkelanjutan. Karena itu, masih dibutuhkan banyak inovasi dan sumber daya manusia untuk memaksimalkan pemanfaatan laut secara bijaksana.

Tak bisa dimungkiri, laut menyimpan peran penting dalam ketahanan pangan dan energi nasional. Selain sebagai habitat berbagai spesies bernilai ekonomis tinggi, laut juga merupakan sumber utama protein hewani bagi masyarakat pesisir dan kota-kota besar.

Oleh sebab itu, pengelolaan laut harus berbasis ilmu pengetahuan. Eksplorasi dan konservasi ekosistem laut yang dilakukan dengan pendekatan ilmiah menjadi langkah strategis yang tidak bisa ditunda lagi.

Sayangnya, salah satu kendala terbesar dalam eksplorasi laut Indonesia adalah keterbatasan tenaga ahli dan peneliti bawah air. Penyelam ilmiah yang kompeten dan tersertifikasi masih sangat langka, terutama di kalangan mahasiswa.

Menyadari hal itu, dibutuhkan pelatihan berbasis kompetensi untuk membekali generasi muda—khususnya mahasiswa kelautan—dengan kemampuan menyelam profesional yang mendukung kegiatan riset dan konservasi laut.

Seorang mahasiswa perempuan sedang dibantu mengenakan perlengkapan regulator dan tekanan udara sebelum melakukan penyelaman di laut terbuka. Momen ini diambil di atas perahu sebelum entry ke air.

Peserta pelatihan selam ilmiah HIMITEKA-IPB sedang berlatih teknik dasar menyelam dalam kolam selama sesi LKK. Mereka mengenakan perlengkapan selam lengkap dan berlatih dalam formasi di bawah permukaan air.

Pelatihan Hidrobiologi 2025 – Inisiatif HIMITEKA-IPB

Menjawab tantangan tersebut, IPB University melalui Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) menyelenggarakan Pelatihan Hidrobiologi 2025: Open Water and Scientific Diving Fundamental Courses.

Program ini dirancang tidak hanya sebagai pelatihan teknis menyelam, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter, pemahaman ekosistem laut, serta kontribusi mahasiswa dalam eksplorasi dan konservasi maritim Indonesia.

Pelatihan ini dibagi ke dalam dua tahap. Pertama, peserta mengikuti Pelatihan Aktivitas Penyelaman (PAP) dan Latihan Keterampilan Kolam (LKK) pada 19–24 Juni 2025, untuk membangun fondasi kemampuan dasar menyelam.

Kemudian, tahap kedua adalah praktik laut terbuka yang dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 26–29 Juni 2025. Di sini, para peserta benar-benar diuji dalam situasi nyata perairan tropis Indonesia.

Sebanyak 38 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari:

  • 22 mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University,

  • 1 mahasiswa Universitas Padjadjaran,

  • 1 pembina HIMITEKA,

  • 2 instruktur selam,

  • 8 mentor selam mahasiswa senior, dan

  • 4 panitia pelaksana.

Yang luar biasa, seluruh peserta berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik dan mendapatkan sertifikasi Open Water Diver, yang menjadi tiket awal menuju eksplorasi ilmiah bawah laut secara profesional.

Seorang penyelam ilmiah mahasiswa tengah melakukan eksplorasi di sekitar batu karang bawah laut. Ia menggunakan perlengkapan lengkap dan terlihat fokus mengamati kondisi lingkungan sekitarnya.

Beberapa peserta pelatihan berada di permukaan laut sambil beristirahat usai latihan penyelaman di Pulau Pramuka. Mereka terlihat ceria dan penuh semangat, menunjukkan simbol “peace” ke kamera.

Pembentukan Karakter dan Kompetensi Lapangan

Menurut Direktur Kemahasiswaan IPB University, Dr. Beginner Subhan, S.Pi., M.Si., pelatihan ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara organisasi mahasiswa dan institusi dapat menghasilkan manfaat besar. Ia berharap para peserta tidak hanya menjadi penyelam teknis, tetapi juga tumbuh menjadi agen perubahan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap laut Indonesia.

Selain itu, beliau juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi aspek keselamatan dan disiplin dalam setiap tahapan pelatihan, karena menyelam bukan sekadar kegiatan rekreasi, tetapi juga misi ilmiah berisiko tinggi.

Sementara itu, Dr. Syamsul Bahri Agus, S.Pi., M.Si., Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University, menekankan bahwa mahasiswa ITK dikenal sebagai “anak lapang” yang memiliki daya juang tinggi dan semangat kerja sama yang kuat.

Dengan mengikuti pelatihan seperti ini, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan lapangan yang sesungguhnya, termasuk menghadapi kondisi laut yang tidak menentu. Karakter seperti inilah yang dibutuhkan oleh sektor kelautan Indonesia ke depan.

Ketua HIMITEKA, Muhammad Rafi Akbar, menambahkan bahwa keberhasilan kegiatan ini merupakan hasil dari dedikasi, kerja sama tim, dan semangat belajar yang tinggi dari seluruh peserta dan panitia. Menurutnya, kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengambil peran penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi kelautan secara aplikatif dan visioner.

Harapan dan Langkah Lanjut

Tidak berhenti sampai di pelatihan, Muhammad Iqbal, S.Pi., M.Si., pembina HIMITEKA sekaligus dosen pendamping, berharap agar seluruh peserta terus melanjutkan kontribusinya dalam riset dan konservasi laut. Sertifikasi hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju keterlibatan aktif dalam eksplorasi dan perlindungan laut Indonesia.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat para peserta yang tetap konsisten dan serius mengikuti semua tahapan pelatihan dari awal hingga akhir.

Peserta pelatihan memberikan isyarat “OK” dengan tangan di bawah laut sebagai tanda bahwa kondisi aman dan nyaman selama penyelaman.

Dua mahasiswa terlihat tertawa bahagia saat berada di air dekat pelabuhan Pulau Pramuka. Di latar belakang, peserta lainnya juga sedang beraktivitas di dermaga.